Jangan tanya “Kenapa saya begini??????”

Kenapa saya begini? Kenapa orang tua saya selalu bertengkar? Mengapa mereka tidak pernah menghargai pendapat saya? Apakah pendapat saya tidak berarti? Mengapa mereka selalu sibuk terhadap diri mereka? Mengapa mereka tidak peduli terhadap saya? Mengapa orang tua saya pilih kasih? And bla bla bla…

Saya terlalu sering mendengar kalimat-kalimat tanya seperti itu. Baik itu dari sahabat, teman, murid, maupun adik kos-kosan saya. Jika saya jawab maka akan timbul pertanyaan baru. Jika pertanyaan baru tersebut saya jawab, maka akan timbul lagi pertanyaan lain. Dan begitu seterusnya. Sayapun takkan sanggup lagi untuk menjelaskan ketika mereka terus mendesak saya dengan pertanyaan yang berkontinue. Bahkan waktupun tak terasa ketika saya terus meladeni mereka.

Saat ini saya memiliki jawaban ampuh terhadap pertanyaan mereka atau bahkan pertanyaan sama dari anak-anak di jagad raya ini. Tapi sebelum saya menjawab, sayapun bertanya kepada mereka.

Apakah anda memiliki keluarga yang utuh? Mereka jawab “iya”.

Apakah kedua orang tua anda masih hidup? Mereka jawab “iya”.

Apakah anda masih tinggal bersama mereka, kedua orang tua anda? Jawabanpun tetap “iya”.

Sekarang coba renungkan gadis kecil yang setiap sore bersama saya. Tahukah anda, ketika dia dilahirkan ibunya langsung dijemput Yang Maha Esa. Ketika dia berumur 10 tahun ayahnya pun telah tiada. Dan sekarang yang tinggal satu-satunya adalah bibinya. Bibinyapun terpaksa harus dipanggil yang kuasa. Tapi dia selalu tersenyum dan ceria di depan saya. Tahukah anda, anak sekecil itu akan menjalani hidup bertahun-tahun ke depan tanpa orang tuanya. Terkadang dia juga merindukan rasanya dimarahi, rasanya disayangi, dan rasa lainnya. Tahukah anda, ketika dia tersenyum, saya yang menangis. Mengapa? Karena saya pun pernah menanyakan pertanyaan bodoh yang anda tanyakan kepada saya. Dia bisa tegar, dan kenapa anda tidak???????? Renungkanlah………..

Tuesday, April 05, 2011/0:48